Untitled DocumentBeranda » Berita » Coelogyne Marthae, Anggrek Asli Indonesia : Dalam Prangko Edisi Dua Abad (Bagian I)Coelogyne Marthae, Anggrek Asli Indonesia : Dalam Prangko Edisi Dua Abad (Bagian I) 22 May 2017
Kebun Raya Bogor sebagai kebun raya tertua di Asia Tenggara akan memasuki
usia dua abad minggu ini, tepatnya tanggal 18 Mei 2017. Dalam
momentum peringatan dua abad Kebun Raya Bogor ini, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT)
Kebun Raya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Kementrian
Komunikasi dan Informatika Indonesia akan meluncurkan seri perangko
istimewa tepat di tahun ke-200 Kebun Raya Bogor berdiri.
Seri prangko ini menjadi seri yang istimewa karena merupakan seri prangko
terbanyak yang pernah dicetak oleh PT Pos Indonesia. “Seri prangko
yang pernah kami cetak di Peruri sebelumnya paling banyak 4 seri,
namun dalam rangka dua abad KRB ini, kami mencetak sebanyak 34 seri
tumbuhan,†jelas Munawar dari PT Pos Indonesia. Seri tumbuhan yang
diangkat oleh PT Pos Indonesia dan LIPI adalah spesies anggrek. “Ke-34 anggrek dalam seri ini diambil dari 34 provinsi di Indonesia, sehingga dapat mewakili masing-masing provinsi,†jelas Munawar.
Coelogyne
marthae, Anggrek dalam Seri Prangko Dua Abad
Bunga anggrek merupakan flora asli Indonesia yang sayangnya kini semakin
terancam keberadaannya. Diakui oleh Didik Widyatmoko selaku Kepala PKT Kebun Raya LIPI, status konservasi ragam anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor sebagian besar adalah langka. Berbagai jenis anggrek
tersebut ditemukan dari hutan-hutan alam di Indonesia, di mana kini keberadaan hutan juga terancam keberadannya. Keterancaman anggrek juga diungkapkan oleh Sekertaris Jendral Perhimpunan Anggrek
Indonesia, Erni. “Kini habitat anggrek Indonesia seperti Anggrek Bulan Jawa lebih sulit ditemukan, ironisnya, beberapa anggrek lebih mudah ditemui di luar negeri seperti Singapura,†ungkap Erni.
Dengan kondisi demikian, seri prangko Dua Abad Kebun Raya Bogor menjadi
bentuk nyata upaya LIPI dalam konservasi anggrek, dengan mendokumentasikan jenis kekayaan anggrek di Indonesia. Dalam 34 seri prangko spesies anggrek, Coelogyne marthae menjadi salah satu anggrek
yang juga diabadikan. Sebuah kebanggan bagi Martha Tilaar Group,
karena bunga anggrek yang didominasi wana hijau ini merupakan bunga
yang didedikasikan untuk Dr.(H.C) Martha Tilaar atas kontribusi beliau dalam pelestarian alam Indonesia, termasuk anggrek.