Untitled DocumentBeranda » Berita » Penerapan Green Science Dalam Industri Kosmetik dan HerbalPenerapan Green Science Dalam Industri Kosmetik dan Herbal 09 Jul 2018
Seperti dibahas dalam artikel pada link
ini dalam rangka mewujudkan penerapan sumber daya yang
berkelanjutan dalam pengembangan,
manufaktur dan hasil akhir produk, Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) mengembangkan
sebuah konsep green science untuk PT Martina Berto Tbk. Konsep ini kemudian dibagi menjadi empat tahap yang mencakup langkah-langkah
pengembangan produk dari awal hingga akhir, salah satunya adalah
Sumber Daya Hijau (Green Resources)
Sumber daya hijau merupakan tahapan awal pengembangan produk di PT Martina
Berto Tbk. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan kesinambungan
pasokan yang ramah lingkungan. Sumber daya hijau terbagi menjadi lima
bagian, yaitu:
Ilmu Pengetahuan Hijau (Green Knowledge)
Ilmu pengetahuan hijau membahas segala aspek yang berkaitan dengan usaha-usaha dalam proses kehidupan agar memberikan dampak yang
sekecil mungkin terhadap lingkungan. Di PT Martina Berto Tbk, pemanfaatan tanaman yang digunakan bersumber dari ilmu pengetahuan
hijau dalam masyarakat untuk selanjutnya diteliti, mulai dari tahap budidaya, standarisasi panen dan pascapanen, serta riset terhadap kandungan bahan akatif di dalamnya.
Budidaya Hijau dan Pertanian Organik (Green Cultivation and Organic Farming) Budidaya tanaman merupakan upaya pelestarian alam yang sering terlewatkan saat
memanfaatkan suatu bahan tanaman. Budidaya hijau atau budidaya ramah
lingkungan adalah sebuah sistem produksi pertanaman yang berazaskan
daur ulang unsur hara secara hayati. Sistem ini biasa disertai dengan
pertanian organik, yaitu pertanian yang bebas dari penggunaan
bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Sebagai perusahaan lokal yang ingin berkontribusi pada pelestarian lingkungan, Martha Tilaar Group tidak melewatkan bagian ini. Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) di Cikarang yang merupakan bagian dari perusahaan, menerapkan pertanian organik. Kebun seluas 10 hektar ini memanfaatkan limbah dari produksi sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik untuk menggantikan penggunaan pupuk kimia sintetis. Selain
itu, pengendalian pembudidayaan tanaman dengan rotasi tanam juga dilakukan untuk memutuskan popukasi pertumbuhan hama spesifik.
Standarisasi Bahan Baku Tanaman (Plant Material Standarization) Standarisasibahan baku tanaman dilakukan mulai dari proses panen hingga pasca
panen. Aktivitas ini bertujuan untuk memperoleh bahan baku yang memenuhi standar mutu yang telah ditentukan. Pengelolaan pasca panen meliputi kegiatan penyortiran, pencucian, pengolahan hasil,
pengeringan, pengemasan, hingga penyimpanan.
Riset Hijau (Green Research) Dalam melakukan kegiatan risetnya, terutama yang berkaitan dengan pengembangan bahan baku natural, PT Martina Berto Tbk sangat memperhatikan keberlangsungan hidup tanaman. Misalnya dengan menghindari penggunaan tanaman yang berada pada kategori rawan
menurut Convention on International Trade of Endangered Species (CITIES) dan menggunakan bagian yang tidak merusak kehidupan tanaman
seperti daun, buah, atau akar, sehingga tidak memutus kehidupan tanaman tersebut.
Kemasan Daur Ulang (Recycled Packaging) Materi kemasan kosmetik yang digunakan oleh PT Martina Barto Tbk selain harus memenuhi persyaratan internasional, juga harus ramah lingkungan seperti dapat didaur ulang atau digunakan kembali. Material yang umum
digunakan terbuat dari bahan PolyEthylene
Terephralate
(PET), High
density Poly Ethylene
(HDPE) dan Poly
Propylene
(PP). Selain itu, terdapat pula kemasan berupa tas dari bahan enceng
gondok yang diproduksi oleh masyarakat lokal di Yogyakarta.