Beranda » Tentang Kami » Sejarah

Sejarah
29 Apr 2014
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang harus memacu upaya pembangunan di segala bidang demi memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang hampir mencapai sekitar 250 juta jiwa. Namun demikian pembangunan yang tidak direncanakan dan tidak dilakukan secara bijak maka justru akan menyengsarakan masyarakat itu sendiri. Sehingga konteks pembangunan serasa menakutkan apabila dilakukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pribadi orang perorang tanpa mempertimbangkan dampak buruk yang ditanggung oleh masyarakat dan lingkungan.

Pada kenyataannya memang banyak kita lihat di sekitar kita bahwa dengan dalih untuk pelebaran jalan kendaraan, halal hukumnya memangkas pepohonan yang umurnya sudah puluhan bahkan ratusan tahun, halal pula hukumnya membabat hutan menguruk setu, danau, resapan hanya untuk perumahan mewah, dll. Akibat langsung yang dibebankan ke masyarakat adalah kurangnya produksi oksigen, banjir, tanah longsor, peningkatan suhu harian, kekeringan di beberapa daerah, berkurangnya berbagai jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, makin sempitnya lahan untuk dimanfaatkan sebagai area bercocok tanam, merosotnya persediaan pangan masyarakat, dll.

Tanpa ada yang menyadari, tanpa ada yang peduli, apabila kondisi yang demikian berlangsung terus dan terus, maka dapat kita bayangkan dampaknya bagi generasi mendatang, anak cucu kita. Indonesia yang merupakan Mega Biodiversity Country hanya akan tinggal kenangan. Julukan  gemah ripah loh jinawi hanyalah cerita masa lalu. Sebutan negara agraris hanyalah slogan kosong yang telah lewat. Betapa kejamnya kita bila menelantarkan anugerah Tuhan yang maha besar ini hanya untuk kepentingan segelintir orang dan hanya sesaat.

Di lain pihak, industri yang bergerak di bidang pemanfaatan bahan alam juga semakin berkembang selaras dengan permintaan masyarakat modern akan produk-produk alami. Explorasi dan exploitasi sumberdaya alam semakin tak terkendali dengan meningkatnya industri hilir yang memerlukan pasokan bahan baku alami. Perusahaan kita, PT. Martina Berto, Tbk merupakan salah satunya yang bergerak di bidang industri kosmetika alami dan produk herbal dimana untuk memenuhi produksinya diperlukan bahan baku berupa tanaman OKA (obat, kosmetika, dan aromatik) yang dipasok dari petani maupun pengumpul. Selaras dengan perkembangan jaman, IKOT (industri kecil obat tradisional) dan IOT (industri obat tradisional) seperti halnya termasuk perusahaan kita, jumlahnya makin meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga banyak diperlukan bahan nabati unt memasok kebutuhan industri tersebut. Apabila bahan baku tanaman tersebut hanya diambil dari alam tanpa adanya pembudidayaan, maka bukannya tidak mungkin ketersediaan di alam akan terkikis dan akhirnya punah. Beberapa jenis tanaman OKA sudah mulai sulit ditemukan keberadaannya di alam, apalagi jenis tanaman tertentu yang endemik di beberapa daerah saja. Para pengumpul semakin bergerak ke arah dalam pelosok hutan untuk mendapatkan bahan-bahan tertentu yang diminta oleh perusahaan, dan makin menekan keberadaan pertumbuhan tanaman tersebut. Sebut saja Pulasari (Alyxia reindwartii ) yang dulunya merupakan bahan utama jamu dan dikenal luas oleh masyarakat Jawa, sekarang sudah tidak ada lagi dan sulit untuk menemukan tanaman tersebut. Masih banyak lagi jenis tanaman yang mulai terancam punah, seperti kedawung (Parkia biglobosa), Pulai (Alstonia scholaris), Purwoceng (Pimpinella pruacan), dll.

Memperhatikan ketimpangan yang terjadi terhadap lingkungan tersebut maka ibu DR. Martha Tilaar sudah dari awal berkomitment untuk memikirkan pelestarian lingkungan Indonesia yang semakin hari semakin porak poranda, dan sekaligus ingin berbuat sesuatu walaupun dimulai dari kecil untuk bisa menyadarkan kembali kepada kita semua arti pentingnya menanam sebatang pohon ’The Power of Tree’ bagi keberlangsungan hidup manusia dan mensejahterakan masyarakatnya terutama yang bermukim di sekitarnya. Kebun Botani yang berisi berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan kosmetik di area Sawangan Depok seluas sekitar 7000 m2 adalah ide pertama beliau sebagai langkah awal untuk melestarikan kearifan budaya lokal dan sumberdaya hayatinya. Kebun botani ini disamping mempunyai nilai edukasi dan ilmiah karena di dalamnya terdapat berbagai informasi dan ilmu yang dapat dipelajari, juga berfungsi sebagai area pelestarian sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan baku obat untuk perawatan kesehatan masyarakat sekitar, dan yang tak kalah pentingnya adalah sebagai penyedia oksigen yang sekaligus penyerapan karbondioksida yang sangat bermanfaat untuk menanggulangi dampak negatif emisi gas buang dan pencemaran udara yang pada akhirnya akan mampu menekan lajunya pemanasan global (global warming).

Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) di area Cikarang merupakan pengembangan selanjutnya dari pemikiran Ibu Martha Tilaar untuk dapat menciptakan kebun botani yang lebih luas lagi di area perkotaan dan kawasan industri. KaDO adalah kebun botani yang khusus mengelola dan melestarikan tanaman berkhasiat obat asli Indonesia yang sejak dirintis berdirinya lebih dari 10 tahun lalu oleh DR. Martha Tilaar memberikan dampak yang sangat baik bagi upaya pelestarian budaya, sumberdaya hayati dan sekaligus sebagai pusat pendidikan lingkungan bagi pelajar dan masyarakat dan juga merupakan paru-paru kota di area padat penduduk dan kawasan industri. Dengan koleksi sekitar 650 spesies tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (OKA), kebun ini dikelola oleh para ahli pertanian serta didukung oleh Martha Tilaar Innovation Center (MTIC), KaDO sebagai pusat pendidikan lingkungan (center for environmental education) merupakan salah satu Kebun Botani di Indonesia yang dapat membantu menumbuhkan penyadaran lingkungan yang baik bagi masyarakat serta mendidik masyarakat petani untuk dapat berbudidaya secara baik dan berwawasan lingkungan melalui budidaya organik, serta turut mendukung pencapaian target milenium secara lebih cepat dan effectif.

KAMPOENG DJAMOE ORGANIK (KaDO) Martha Tilaar. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa terciptanya KaDO adalah dilatarbelakangi oleh keprihatinan yang sangat dalam akan lajunya pengikisan kekayaan sumberdaya hayati Indonesia demi untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan perumahan masyarakat serta untuk kepentingan ekonomi dan pembangunan, Ibu DR. Martha Tilaar secara personal sebagai masyarakat warga negara Indonesia merasakan turut bertanggung jawab dan harus melakukan sesuatu untuk dapat membantu mengatasi permasalahan ini. Diawali dari sepetak lahan di daerah Sawangan, Depok pada tahun 1995, kami melakukan koleksi dan domestikasi berbagai jenis tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (OKA) yang dikumpulkan dari tanaman liar yang sudah dikenal oleh masyarakat lokal sebagai bahan untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Dengan berbekal penggalian pengetahuan lokal dari berbagai daerah tentang perawatan kesehatan dan kecantikan secara alami berbasis tanaman, maka kami telah dapat mengumpulkan berbagai jenis tanaman OKA di area kebun Sawangan tersebut. Namun dengan makin banyaknya tanaman yang kami koleksikan serta dibudidayakan, maka sejak tahun 1997 kami berusaha untuk dapat membuka area pertanaman di wilayah Cikarang yang luasnya sekitar 10 ha. Namun demikian pada kenyataannya membuka lahan baru untuk kebun botani di wilayah perkotaan dan kawasan industri tidaklah semudah yang kita bayangkan mengingat lahan baru tersebut awalnya bukanlah lahan untuk pertanian.

Berbagai kendala menghadang di depan mata:

  • Kondisi lahan yang cukup marjinal untuk dapat disebut lahan pertanian
  • Perusakan lahan yang telah berlangsung cukup lama oleh masyarakat sekitar
  • Mikro klimat yang kurang mendukung untuk dapat menampung semua jenis tanaman OKA yang telah dikoleksikan di kebun Sawangan 
  • Bervariasinya jenis tanaman OKA dengan habitat asal yang juga sangat bervariasi dari dataran rendah hingga tinggi
  • Terbatasnya sumber air untuk sarana irigasi yang sangat penting
  • Terbatasnya tenaga kerja yang ada terutama yang punya latar belakang bercocok tanam
  • Terbatasnya dukungan dana mengingat upaya ini dilakukan secara mandiri
Dengan berbekal ilmu dan niatan kuat untuk menghadapi tantangan ini serta dorongan semangat dari ibu Martha sendiri, maka dengan tekat pantang menyerah, setahap demi setahap kami berusaha untuk mewujudkan gagasan beliau yaitu sebuah kawasan hijau yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Berbagai langkah kami tempuh: Perbaikan lahan sebagai media tanam merupakan upaya yang sangat berat untuk dapat membentuk lapisan top soil yang telah hilang akibat penggalian, serta pembersihan timbunan sampah dari masyarakat sekitar. Upaya ini memakan waktu hingga 3-4 tahun lebih. Pengelolaan sumber air yang ada yang kualitasnya sangat buruk serta pembuatan kantong-kantong air untuk kepentingan pertanaman. Aklimatisasi berbagai jenis tanaman yang telah kami koleksikan di area kebun Sawangan. Mengingat perbedaan mikro klimat yang cukup signifikan antara habitat asal dan habitat baru, maka upaya ini juga memerlukan tenaga ekstra kuat. Penerapan konsep pertanian organik di area tengah kota yang cukup padat penduduk serta perkembangan pembangunan yang pesat perlu tahapan khusus dan memerlukan waktu untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang sehat. Diperlukan pengetahuan yang cukup untuk dapat melakukan riset aplikatif terutama di bidang perbanyakan tanaman dan pengelolaan pertumbuhannya serta ketepatan area dan media tanamnya. Diperlukan tenaga professional untuk pengelolaan kebun botani secara keseluruhan, baik manajemen kebun maupun manajemen organisasinya.

PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN

Pihak management perusahaan di bawah naungan Martha Tilaar Group yang memproduksi kosmetika alami dan produk herbal, sangatlah mendukung pengelolaan dan pengembangan KaDO ini sebagai implementasi kepedulian perusahaan terhadap pelestarian lingkungan yang diwujudkan dalam program-program CSR (corporate social responsibility )nya. KaDO sebagai pusat penelitian dan pengembangan bahan baku tanaman obat memberikan manfaat untuk perusahaan dalam mengembangkan produk-produknya serta dalam upaya standardisasi produk berkualitas. Kami melakukan standardisasi bahan baku tanaman dari sejak awal yaitu teknik budidayanya hingga penanganan pasca panennya untuk dapat menghasilkan bahan baku tanaman berkualitas dan terstandar. Metoda budidaya dan pasca panen yang dihasilkan dari KaDO ini kemudian diterapkan di tingkat petani pemasok agar petani mendapatkan nilai tambah hasil produksinya karena telah menghasilkan bahan yang berkualitas dan terstandar.

Keberadaan KaDO ini sangatlah mendukung kegiatan perusahaan untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dan terstandar. Oleh karena itu untuk produk-produk tertentu seperti produk Sari Ayu tidak bisa dilepaskan image nya dengan alami dan lingkungan, karena memang bahan-bahan baku tanaman yang digunakan untuk produk SariAyu adalah bahan yang diolah dari alam dengan memperhatikan unsur-unsur pelestariannya. Sehingga walaupun bahan tanaman diambil dari alam maka kesinambungan suplai akan tetap terjamin tanpa harus memusnahkan keberadaan tanaman tersebut di alam. Disamping itu bahan-bahan yang disuplai dari para petani binaan KaDO merupakan bahan yang berkualitas dan terstandar, sehingga petani juga mendapatkan nilai tambah dari hasil kebunnya yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya.

Sustainable Business

Menciptakan harmonisasi antara berbagai stakeholder di bidang industri produk berbahan alam termasuk di dalamnya penyediaan kebun botani melalui pemanfaatan sumberdaya hayati oleh perusahaan serta hubungannya dengan masyarakat baik produsen maupun pengguna memang merupakan tantangan yang tidak ringan. Hal ini mengingat di zaman modern dengan teknologi dan informasi yang cepat pertumbuhannya serta tingkat persaingan usaha yang kian ketat, banyak perusahaan yang mengharapkan hasil yang serba cepat dan instan hingga proses siklus hidup pertanaman secara alami dirasakan sangat berjalan lambat. Tidak semua masyarakat juga memahami arti pentingnya menjaga kehidupan sebatang tanaman yang tumbuh di lingkungan kebun botani hingga mereka mau turut menjaga dan menanam demi melestarikan keberadaannya di alam.

Dalam upayanya membentuk suatu perusahaan yang berkelanjutan, ”Sustainable business” dengan tata kelola yang ”inclusive” yang dapat memberikan arti dan manfaat kepada perusahaan dan masyarakat serta lingkungan, maka KaDO terus berupaya mengembangkan berbagai program kegiatan dengan tetap berpedoman pada konsep 4 Pillar CSR activities yaitu (1) Beauty Green, (2) Beauty education, (3) Beauty culture, dan (4) Women empowerment. Untuk KaDO sendiri yang erat kaitannya dengan pilar Beauty Green, melakukan berbagai pengembangan tanaman berkhasiat obat serta menetapkan metoda budidaya dan pasca panennya yang selanjutnya diaplikasikan di tingkat masyarakat petani produsen bahan baku tanaman. Dengan pola dan metoda budidaya serta pasca panen yang baik dan terstandar maka bahan baku tanaman berkualitas akan dapat dipasok ke perusahaan secara tepat waktu, jumlah, dan harga serta berkesinambungan dari waktu ke waktu. Lebih jauh, dalam setiap program kegiatannya KaDO juga selalu dan tidak terlepas dengan implementasi ketiga pilar lainnya yaitu untuk tetap melibatkan peran masyarakat dalam pendidikan lingkungan dan pelestarian budaya serta meningkatkan peran perempuan.

Sebagai bentuk toleransi KaDO dengan masyarakat sekitar dalam bentuk pelibatan langsung masyarakat dengan kegiatan KaDO yaitu:
  • Penanaman padi di area kebun sepenuhnya dilakukan oleh petani sekitar dengan sistem bagi hasil yang sangat menguntungka petani.
  • Petani yang mempunyai ternak kambing, sapi dapat memanfaatkan rerumputan di area kebun, sehingga petani memperolaeh bahan makanan untuk ternaknya, sedangkan KaDO mendapatkan kebersihan kebunnya.
  • Pada event tertentu kami melibatkan penduduk untuk dapat menyewakan kuda, sapi kepada para pengunjung.
  • Untuk para trainee yang sedang mengikuti pelatihan di KaDO dalam jumlah besar kami menyewa rumah-rumah penduduk untuk tempat tinggal sementara.
Dengan adanya sharing benefit baik dengan perusahaan dan juga masyarakat, maka keberadaan KaDO ini akan dapat memberikan makna sesuai dengan tujuan dasar terciptanya KaDO ini yaitu pengelolaan lingkungan yang berasaskan pemanfaatan dan pelestarian yang secara seimbang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum. Pemanfaatan sumberdaya hayati yang bijaksana oleh perusahaan dengan menerapkan teknologi maka akan dapat dihasilkan produk berkualitas yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarkat konsumen. Upaya pelestarian sumberdaya hayati yang dilakukan sejalan dengan upaya pemanfaatannya, maka akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi lingkungkungan kehidupan masyarakat yang sehat. Keberadaan KaDO itu sendiri akan memberikan nuansa hijau dan indah di wilayah perkotaan dan kawasan industri yang sekaligus merupakan sarana pembersih udara dan pengendali laju pemanasan global.
Team - Community Development.
           

Kampoeng Djamoe Organik
Sundawenang, Kec. Parungkuda, 
Kabupaten Sukabumi, 
Jawa Barat
KaDO           : 0811 1710 076

Tentang Kami
Produk